Ketabrak motor
Google foto. solopos.com
Siang itu , cuaca di Bekasi agak panas. Hari ke 20 ramadhan ini banyak rute yang harus dituntaskan. Dengan berboncengan motor bersama suami , menyusuri jalan sepanjang kodau yang lumayan sepi. Karena posisi kami di sebelah kiri , maka mataku juga melihat lihat mataku melihat lihat pemandangan di sisi kiri jalan. Motor melaju pelan karena tidak tgergesa -gesa, terasa aman dan nyaman seperti biasa bila berkedara bersama suami.
Tiba-tiba.... brak...brak...brak.... dari arah kanan motor kami ditabrak motor , betis kananku terasa sakit. Motorku berhenti, masih belum menyadari apa yang terjadi. Kutengok bagian kakiku, tak ada luka, motor tak ada yang rusak, hanya goresan kecil di knalpot . kutengok ke belakang ke arah motor yang menabrak kami, tampak pengemudi ojek online dengan motor dan jaket lusuh menunduk lemah , dia berhenti sekitar 15 meter . Sempat kuteriak
" Yang bener donk pak, khan jalanan lebar!', kataku sambil melihat sekeliling jalan yang memang sepi dan lengang dengan masih duduk di motor.
Si bapak berhenti dengan arah berlawanan dengan motorku, lampu sen menyala arah kanan, karena posisi memang ada belokan ke kanan,
" Maaf bu.... maaf", sambil menunduk tanpa memandang ke arahku. Wajahnya tampak seperti orang mengantuk, lesu dan lemah .
Aku tak menjawab , hanya melihat si bapak pengemudi ojek online tidak belok kanan tapi malah lurus ke arah berlawanan jalan dengan lampu sen kanan masih menyala. Pikirku..... apa gak bahaya , lampu sen kanan , jalan lurus dengan arah berlawanan?
Sengaja Aku tak mau mengejar atau menghampiri bapak pengemudi ojek online itu, karena kasihan melihat wajah dan kondisinya. Mungkin dia melamun atau mengantuk . Aku mencoba memahami, sudah memasuki hari ke 20 bulan ramadhan, mungkin si bapak sudah memikirkan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, sementara persaingan sesama ojek online semakin banyak. Belum lagi tuntutan baju lebaran anak.
Kubiarkan motor si baoak berlalu. Aku masib memeriksa kondisi motor yang aman aman saja, tapi betis kananku mulai membiru dan membengkak, terasa sangat sakit saat kusentuh, nanyn tak mengenai tulang . Kamipun melanjutkan perjalanan tanpa menghiraukan rasa sakit di kaki.
Setiba di rumah, setelah semua rencana kegiatan berjalan lancar dan tuntas, langsung kubalurkan obat memar yang ada di rumah . nyeri dan membiru, bengkak tak rata. Kulupakan semua kejadian hari itu, mungkin teguran Allah atas kesalahan yang tak kusadari.
Hingga seminggu masih tersa nyeri, tanpa kubawa ke rumah sakit. Kuanggap hanya memar biasa yang akan sembuh sendiri hanya dengan salep bening memar yang biasanya manjur.
Bekasi, Maret 2025
Comments
Post a Comment