Sketsa Khidupan.


Hari itu ada yang  agak  beda, setelah absen aku izin untuk ke rumah sakit rujukan nasional di Jakarta Pusat untuk nebus obat dari resep 3 hari sebelumnya. Ya...... rutin setiap 3 bulan minta  surat rujukan dari puskesmas  lalu lanjut ke RSUD, hingga surat rujukan  dibawa rumah sakit pusat, karena di puskesmas dan RSUD tidak ada bagian spesialis  penyakit yang diderita suami. Kebetulan ada waktu jadi bisa menemani. 

Karena hanya tinggal menebus obat di apotik, jadi aku tak perlu ambil nomor  antrian di pintu depan, langsung masuk , terlihat banyak antrian pasien duduk rapi di bagian admisi. Dengan langkah pasti terus masuk menyusuri koridor rumah sakit. Tak jauh, masih di lantai dasar, belok kiri, masuk apotik loket BPJS.  Loket belum buka, kutengok jam pada HP baru 07.42 ,loket buka pukul 08.00 ,petugas sudah ada ,hanya mengarahkan pengunjung agar  mengisi lembar data pada kertas kecil, tancapkan dipaku untuk antrian  lalu menunggu jadual buka.

Suami menunggu di luar, di sisi jalan,Karena biasanya tak lama jadi tidak masuk parkir basemen yang gelap dan becek. sementara aku antri obat di dalam bersama puluhan pasien atau keluarga pasien yang menunggu namanya dipanggil untuk ambil obat.. 

Tak kusangka tak kuduga, ternyata kuota internet ku habis,padahal belum 30 hari. Ada kesalahan pembelian paket kuota. Akhirnya menunggu jadi membosankan karena tak bisa komunikasi lewat HP.

Tak sampai 5 menit ,aku dihampiri wanita usia 30 tahunan. Beliau duduk di sampingku, sambil membuka percakapan seolah sudah saling kenal, beliau mulai bercerita  tentang proses  pengobatan penyakit autoimun yang dideritanya sejak setahun lalu. Aku berusaha jadi pendengar yang baik, karena bisa mendapat pengetahuan, saling mengisi waktu  mengatasi kebosanan. 

Hari itu, harpitnas buat perusahaan swasta tempatnya bekerja, karena selasa tanggal merah, jadi senin ikut diliburkan.  Beliau menceritakan proses pengobatan dan  therapi yang telah dilakukan untuk kesembuhan auto imun yang dideritanya.  Ketika kutanya  keluhan apa yang dirasakan, beliau menceritakan satu persatu, mulai dari badan lemas, kaki yang nyeri hingga tak bisa bergerak, kuku kuku tangan yang terasa dicabut jika malam tiba. Bahkan hampir terjatuh dari angkutan umum ketika  tiba tiba kaki lemas tak bertenaga. 

Sudah berobat ke rumah sakit swasta namun , tak tahan dengan biaya yang mahal. Hingga memanfaatkan BPJS walau harus antri menahan sakit jika mendadak kumat.  Pernah diberi obat  yang biasa dikonsumsi artis tenar yang juga menderita auto imun,mahal harganya, namun tidak lebih manjur dari obat generik BPJS. Itulah rahasia obat, ada unsur kecocokan .

Hidup sendiri di kost kost an karena tempat tinggalnya yang jauh dari kantor  tempatnya bekerja, membuatnya merasa kesepian  ketika harus merasakan sakit . Tak ada yang menemani dan melayani.  Sehari dalam sebulan selalu minta izin dari kantor untuk kontrol dan menebus obat.  Manfaat BPJS sangat terasa baginya, karena jika berbayar  biayanya melebihi separoh gajinya dalam sebulan .

Tak lama kami berbincang, pesanan obatku selesai, terpaksa aku pamit pulang duluan . Waktu pertemuan kami yang singkat , baru pertama bertemu namun terasa seperti sudah lama mengenalnya . Mbak.,... siapapun namamu, dimanapun kini mbak berada, semoga selalu sabar dan kuat, dapat sembuh dan sehat kembali. 

Saat membuat tulisan ini, aku sambil mendengarkan  nasyid the Zikr album secerah pewarna  yang berjudul Sketsa Kehidupan, silakan cari di youtube, dengarkan dan resapi syairnya,   Mengingatkan kita akan  rasa syukur atas segala nikmat Allah SWT. Nikmat sehat itu mahal, harus dijaga  dan dipelihara. 

Selalu ada cara untuk belajar dan mendapat nasihat kehidupan . Ke rumah sakit, bersyukur atas nikmat  sehat. Berziarah ke makam mendapat nasihat  kematian dan harus bersiap menghadapinya. Mendengar kisah orang yang sakit, bertambah syukur, jika masih merasa sehat.



Bekasi, 4 Februari 2022








 

Comments

  1. Nasihat kehidupan, pengalaman yang telah dilalui, merupakan pembelajaran kita ke depan... sehat selalu bunda Ewi

    ReplyDelete
  2. Sehat - sehar selalu bunda EWI beserta seluruh keluarga..
    Aamiin..

    ReplyDelete
  3. Hikmah dan syukur. Itulah pelajaran kehidupan. Inspiratif.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BUKU Mahkota Penulis, BUKU Muara Tulisan

DUNIA KECILKU DI KELAS IB

Rambutan Harga Unik