Sketsa Khidupan.
Karena hanya tinggal menebus obat di apotik, jadi aku tak perlu ambil nomor antrian di pintu depan, langsung masuk , terlihat banyak antrian pasien duduk rapi di bagian admisi. Dengan langkah pasti terus masuk menyusuri koridor rumah sakit. Tak jauh, masih di lantai dasar, belok kiri, masuk apotik loket BPJS. Loket belum buka, kutengok jam pada HP baru 07.42 ,loket buka pukul 08.00 ,petugas sudah ada ,hanya mengarahkan pengunjung agar mengisi lembar data pada kertas kecil, tancapkan dipaku untuk antrian lalu menunggu jadual buka.
Suami menunggu di luar, di sisi jalan,Karena biasanya tak lama jadi tidak masuk parkir basemen yang gelap dan becek. sementara aku antri obat di dalam bersama puluhan pasien atau keluarga pasien yang menunggu namanya dipanggil untuk ambil obat..
Tak kusangka tak kuduga, ternyata kuota internet ku habis,padahal belum 30 hari. Ada kesalahan pembelian paket kuota. Akhirnya menunggu jadi membosankan karena tak bisa komunikasi lewat HP.
Tak sampai 5 menit ,aku dihampiri wanita usia 30 tahunan. Beliau duduk di sampingku, sambil membuka percakapan seolah sudah saling kenal, beliau mulai bercerita tentang proses pengobatan penyakit autoimun yang dideritanya sejak setahun lalu. Aku berusaha jadi pendengar yang baik, karena bisa mendapat pengetahuan, saling mengisi waktu mengatasi kebosanan.
Hari itu, harpitnas buat perusahaan swasta tempatnya bekerja, karena selasa tanggal merah, jadi senin ikut diliburkan. Beliau menceritakan proses pengobatan dan therapi yang telah dilakukan untuk kesembuhan auto imun yang dideritanya. Ketika kutanya keluhan apa yang dirasakan, beliau menceritakan satu persatu, mulai dari badan lemas, kaki yang nyeri hingga tak bisa bergerak, kuku kuku tangan yang terasa dicabut jika malam tiba. Bahkan hampir terjatuh dari angkutan umum ketika tiba tiba kaki lemas tak bertenaga.
Sudah berobat ke rumah sakit swasta namun , tak tahan dengan biaya yang mahal. Hingga memanfaatkan BPJS walau harus antri menahan sakit jika mendadak kumat. Pernah diberi obat yang biasa dikonsumsi artis tenar yang juga menderita auto imun,mahal harganya, namun tidak lebih manjur dari obat generik BPJS. Itulah rahasia obat, ada unsur kecocokan .
Hidup sendiri di kost kost an karena tempat tinggalnya yang jauh dari kantor tempatnya bekerja, membuatnya merasa kesepian ketika harus merasakan sakit . Tak ada yang menemani dan melayani. Sehari dalam sebulan selalu minta izin dari kantor untuk kontrol dan menebus obat. Manfaat BPJS sangat terasa baginya, karena jika berbayar biayanya melebihi separoh gajinya dalam sebulan .
Tak lama kami berbincang, pesanan obatku selesai, terpaksa aku pamit pulang duluan . Waktu pertemuan kami yang singkat , baru pertama bertemu namun terasa seperti sudah lama mengenalnya . Mbak.,... siapapun namamu, dimanapun kini mbak berada, semoga selalu sabar dan kuat, dapat sembuh dan sehat kembali.
Saat membuat tulisan ini, aku sambil mendengarkan nasyid the Zikr album secerah pewarna yang berjudul Sketsa Kehidupan, silakan cari di youtube, dengarkan dan resapi syairnya, Mengingatkan kita akan rasa syukur atas segala nikmat Allah SWT. Nikmat sehat itu mahal, harus dijaga dan dipelihara.
Selalu ada cara untuk belajar dan mendapat nasihat kehidupan . Ke rumah sakit, bersyukur atas nikmat sehat. Berziarah ke makam mendapat nasihat kematian dan harus bersiap menghadapinya. Mendengar kisah orang yang sakit, bertambah syukur, jika masih merasa sehat.
Bekasi, 4 Februari 2022
Nasihat kehidupan, pengalaman yang telah dilalui, merupakan pembelajaran kita ke depan... sehat selalu bunda Ewi
ReplyDeleteAamiin ...sehat sehat juga yha...
DeleteSehat - sehar selalu bunda EWI beserta seluruh keluarga..
ReplyDeleteAamiin..
Hikmah dan syukur. Itulah pelajaran kehidupan. Inspiratif.
ReplyDelete