Menulis - Dunia Baruku
Buku adalah jendela ilmu, walau di zaman literasi digital sekarang ini bentuk buku mulai bergeser dalam bentuk digital ( E Book ) , namun menulis tak harus berbentuk buku. Buku saaat ini dapat ditulis tanpa menggunakan pena. Smartphone, laptop, tablet, android , PC adalah media digital dapat kita gunakan untuk menulis. Kapan dan dimanapun kita dapat menulis.
Tulisan kita yang tersebar dalam berbagai media hanya akan sampai pada orang yang memiliki media yang sama. Jika tidak memiliki media digital, tidak memiliki kuota, gangguan signal, kendala listrik untuk power battre, kendala meng- akses berbagai tulisan pun terganggu. Jadi, ada keterbatasan jika menulis dan membaca hanya mengandalkan media literasi digital.
Buku dalam media cetak tetap digemari banyak orang dengan berbagai alasan. Bagi saya, menulis dapat menggunakan berbagai media, berbagi tulisan dapat dengan berbagai media. Ketika tulisan dalam media tersebut melalui proses proof reading, editing, lay out, berproses mendapat nomor ISBN dan dicetak dalam bentuk buku , akan menjadi kebahagiaan tersendiri.
Bentuk fisik buku dengan cover dan susunan isi yang telah mengalami proses panjang, menjadi sebuah kebanggaan . Dia dapat menjangkau semua kalangan, mudah dibawa , dibaca, dapat dijadikan hadiah, dan dapat menjadi bagian dari referensi buku perpustakaan di sekolah maupun perguruan tinggi.
Sebagai penulis pemula, buku buku antologi atau buku keroyokan menjadi langkah awal belajar menulis. Tiap penulis memiliki gaya bahasa dan tulisan yang berbeda. Jika bergabung dalam 1 buku dengan tema yang sama akan membuat tulisan menjadi bervariasi.
Bergabung dalam komunitas penulis , belajar menulis, terus menulis, didukung meningkatkan intensitas membaca adalah dunia baruku. Baru beberapa bulan bergabung dalam pelatihan menulis , ditemani para penulis, di support komunitas penulis dan penerbit, mampu menghasilkan beberapa buku. Sekecil apapun karya kita , akan berarti besar bagi pemula. Hal yang besar berawal dari yang kecil. Senior berawal dari yunior. Mahir berawal dari pemula. Tak akan pernah jadi besar jika tidak berani memulai dari yang kecil. Tak bisa jadi trampil dan mahir jika tidak dilatih sejak pemula.
Mari mulai menulis, apapun yang kita lihat, kita tahu, kita dengar, kita amati dan kita pelajari. Kembangkan literasi dan Numerasi Indonesia mulai dari diri sendiri.
Bekasi, 21 Oktober 2021
10.24
Sangat sependapat dan setuju dgn apa yang dituliskan. Smg bisa segera beraksi. Salam sehat dan sukses selalu.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir
ReplyDeleteSetuju semua bermula dari yang kecil dari tidak bisa dll karena Istiqomah ahirnya menjadi besar dan luar niasa
ReplyDeleteKeren bun
ReplyDeleteJadi perkembangan teknologi justru memberikan kemudahan untuk kita dalam menebar ilmu dan kebaikan
ReplyDeleteMenulis lah setiap hari y Bun ...
ReplyDelete