Catatan Ewi

    Bertempat di aula sunlake hotel sunter, hari ini tanggal 27 Februari 2022 Koperasi simpan pinjam Permata Sumba ,sumur Batu Jakarta pusat mengadakan Rapat Anggota Tahunan yang ke 37., Dengan dihadiri hampir  258 anggota dari 983 anggota,  Rangkaian acara berjalan dengan lancar dan tertib Namun yang menarik buat saya adalah sosialisasi aplikasi Cuso mobile dengan mendownload CU permata Sumba. Aplikasi ini sudah menarik perhatian dari presiden koperasi Intenasional , sehingga datang ke Indonesia untuk bertemu langsung dan observasi  kepada CEO dan founder aplikasi CUSO  Bapak Hery Iskandar ,yang sejak 2003 telah merambah berbagai jenis koperasi agar menggunakan aplikasi ini.  Bukan tanpa alasan ,penggunaan aplikasi  ini memberi banyak kemudahan dan efisiensi biaya serta waktu,tanda koperasi modern, karena semua sudah berbasis digital. CU permata Sumba saat ini sedan g berupaya mensupport para anggota agar menggunakan aplikasi  CUSO . Ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan di aplika

  Siang itu kami perjalanan  pulang dari urusan persuratan di kantor  wilayah Jakarta Timur. Saat melewati kali malang, weeeeeer...... kami disalip sebuah  kendaraan unik . Yaaah...... sebuah otoped bermesin terbuka,  dinaiki seorang anak muda bergaya mahasiswa. Dengan helm biru, memakai tas ransel, berkaos dan kemeja panel, bercelana jeans dan bersepatu kets, dengan santainya  berdiri melajukan otoped bermesin motor berkecepatan tinggi.  Sepeda motor kami berkecepatan 70 km/jam, tapi bisa disalip, berarti  dia lebih cepat.  Kuamati jalannya dari belakang, tetiba dia berhenti dan memeriksa mesin motornya.  Kukira rusak, ternyata tidak. karena tak lama kemudian dia menyalip kami lagi , saat kecepatan kami di 60 km/jam di pangkalan Jati. Tepat di samping  kami, terlihat jelas bentuk otoped plus tersebut dan pengendaranya.  Hingga ketika mengarah ke jln radar jatiwaringin dia berbelok ke arah halim.  HHmmm... kreatif, namun berkendara sambil berdiri pasti lama lama pegel.  Mungkin bisa ja

Hari itu ada yang  agak  beda, setelah absen aku izin untuk ke rumah sakit rujukan nasional di Jakarta Pusat untuk nebus obat dari resep 3 hari sebelumnya. Ya...... rutin setiap 3 bulan minta  surat rujukan dari puskesmas  lalu lanjut ke RSUD, hingga surat rujukan  dibawa rumah sakit pusat, karena di puskesmas dan RSUD tidak ada bagian spesialis  penyakit yang diderita suami. Kebetulan ada waktu jadi bisa menemani.  Karena hanya tinggal menebus obat di apotik, jadi aku tak perlu ambil nomor  antrian di pintu depan, langsung masuk , terlihat banyak antrian pasien duduk rapi di bagian admisi. Dengan langkah pasti terus masuk menyusuri koridor rumah sakit. Tak jauh, masih di lantai dasar, belok kiri, masuk apotik loket BPJS.  Loket belum buka, kutengok jam pada HP baru 07.42 ,loket buka pukul 08.00 ,petugas sudah ada ,hanya mengarahkan pengunjung agar  mengisi lembar data pada kertas kecil, tancapkan dipaku untuk antrian  lalu menunggu jadual buka. Suami menunggu di luar, di sisi jalan,Ka